My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Nov 4, 2010

BUMI BERTERIAK ! !

BUMI BERTERIAK ! ! ! hehe pengetahuan ini aku dapat dari majalah yang aku baca.


Selama ini kita sudah banyak mendengar betita tentang kerusakan alam, dampak global warming dan bencana alam yang semakin memburuk. Itu tandanya bumi kita semakin kencang “berteriak” untuk memberi peringatan. Nah, supaya lebih mendengan “TERIAK” bumi ini, kita perlu tahu nihntentang fakta terbaru seputar kerusakan alam yang terjadi di sekitar kita.
Global warming ternyata nggak main-main dalam merusak bumi kita. Lihat saja dampaknya pada hampir semua gunung es di belahan dunia yang terus meleleh. Salah satu gunung es yang paling parah kerusakannya adalah Gunung Kawagebo di provinsi Yunnan, China.
Para peneliti Censervancy’s Global Climate Change Intiative melaporkan gunung es tersebut sudah menyusut 530m! Kalau terus dibiarkan, lama-lama gunung yang dianggap keramat oleh penganut agama Buddha Tibet ini akan lenyap.
Gawatnya, ada delapan gunung es di sekitarnya yang juga mengalami kerusakan parah. Secara global, air laut pun makin tinggi. Fakta terbarumenyebutkan ketinggian air laut bertambah satu meter setiap tahun. Saking cepatnya peningkatan ketinggian air ini, para peneliti secara ekstrim memperkirakan sekitar 2000 pulau kecil akan hilang ditelan laut pada tahun 2030 nanti!
Bukan hanya gunung dan air yang mulai berubah, makhluk hidup pun ikut terkena dampak kerusakan lingkungan. Menurut daftar Red List yang di keluarkan oleh IUNC atau The World Conservation Union tahun 2005, ada sekitar 16000 spesies hewan yang terancam punah. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Penyebabnya adalah suhu air laut tempat tinggal yang semakin panas dan mereka nggak bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut. Sedihnya lagi, hewan laut yang menjadi bahan makana favorit yang bisa ditemukan di mana saja, kini termasuk salah satu yang mulai lamgka, seperti ikan salmon. Menurut penelitian Wildlife and the Natural Resources. Amerika Serikat, ikan ini ternyata sudah berkurang 17% jumlahnya dan makin berkurang.
Panasnya temperatur bumi memang bikin susah. Makhluk yang bersifat merugikan justru makin merajalela, seperti amuba Naegleria.Amuba pencinta panas ini hidup di dasar danau, tetapi mulai naik ke permukaan akibat suhu yang semakin panas dan tentu sajabisa membahayakan para perenang. Amuba yang menyerang sel-sel otak ini mulai banyak menyerang manusia sejak tahun 2004 dan sekarang menjadi salah satu amuba yang berbahaya karena infeksi yang disebabkan oleh amuba ini belum ditemukan obat penawarnya. Korban yang terkenainfeksi amuba Naegleria hanya sanggup bertahan dua minggu sebelum akhirnya meninggal.
Perubahan iklim bumi yang paling kita rasakan di Indonesi adalah fenomena duo kembar La Nino dan La Nina. Jika La Nino membawa musim kemarau, maka La Nina membawa musim hujan. Tahun 2007 lalu terjadi serangan La Nina yang cukup dahsyat di kawasan Asia, termasuk Indonesia dan menyebabkan musim hujan jadi lama banget. Banyangkan hujan mulai terjadi dari AGUSTUS 2007 dan baru berhenti di bulan Juni 2008. Nggak heran kalau kita sering mendengar bencana banjir dan tanah longsor di berbagai kota di Indonesia. Menurut para ahli Organisasi Meteorelogi Dunia (WMO), serangam La Nina ini terus langka banget. Terakhir kali daerah Asia terkena anomali ini tahun 1999, di mana terjadi musim kemarau yang panjang karena pengaruh La Nino.

0 comments:

Post a Comment